Habib Rizieq Shihab dilaporkan lantaran mendakwahkan isi surah Al-Ikhlas, yakni "Lam yalid wa lam yuulad". Allah Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan
Saya adalah satu dari sekian ummat Islam yang tersentak mendengar kabar tersebut. Bagaimana mungkin seorang pendakwah musti berhadapan dengan aparat penegak hukum gara-gara mendakwahkan agamanya sendiri?
Maha Suci Allah Atas Tuduhan "Allah Mempunyai Anak"
Baca juga: BODOH, Seorang Mahasiswa Katolik Laporkan Habib Riziq Shihab Karena Mengatakan Tuhan Tidak Beranak dan Diperanakkan
Ada beberapa riwayat yang menguatkan asbabun nuzul pewahyuan Surah Al-Ikhlas. Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas meriwayatkan, ayat ini turun manakala Ka'bubnul Asyraf dan Hay bin Akhtab yang beragama Yahudi datang mengadap Rasulullah. Mereka berkata: "Hai Muhammad, ceritakan kepada kami sifat-sifat Tuhan yang mengutusmu."
Allah kemudian mewahyukan Surah Al-Ikhlas, yang artinya,
1) Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
2) Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
3) Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4) Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
Surah Al-Ikhlas merupakan jawaban atas dahaga akan tauhid. Dalam surah Al-Ikhlas, sifat-sifat Allah termaktub secara jelas dan tegas. Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung, Allah tak beranak, dan tak ada yang mampu menyerupaiNya.
Ibnu Katsir menyatakan, “Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang serupa dengan-Nya. Allah tidaklah memiliki anak dan istri. Tidak ada yang semisal dengan-Nya. Allah itu Al Ahad Ash Shomad (Maha Esa dan semua makhluk bergantung pada-Nya)."
Baca juga: Olala... Doddy Abdallah si Pelapor Habib Rizieq Ternyata Pengikut Syiah Tulen. Netizen: Pantesan
Ayat ketiga, "Lam yalid wa lam yuulad", sekaligus melengkapi peringatan Allah Ta'ala terhadap kaum kafir yang menganggap Allah mempunyai anak. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman yang artinya, “Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.”
Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92)
Ka’ab Al Ahbar mengatakan,
“Malaikat akan murka, api neraka akan panas menyala ketika mereka menyuarakan apa yang mereka katakan.”
Tudingan Salah Alamat
Dalam Islam, masing-masing ummat mengemban kewajiban untuk beramar ma'ruf nahi munkar. Menyeru kepada yang benar, dan mencegah kerusakan. Tak terkecuali kerusakan aqidah.
Apa yang disampaikan Habib Rizieq merupakan satu upaya untuk nahi munkar, yakni mencegah kerusakan aqidah. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, dalam Islam, doktrin "Allah mempunyai anak" merupakan satu kemunkaran yang besar. Lalu apa yang salah dari habib?
Saya tidak bisa membayangkan apabila pemuka agama lain di depan jemaatnya meluruskan yang keliru menurut pedoman mereka. Apa iya, akan saling lapor karena menyinggung keyakinan agama lain?
(IRENA CENTER)/ sumber:beritaviral.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar